Login Registrar-se

Akademisi Inggris: Palestina adalah bentuk tuntutan keadilan global

Akademisi Inggris Palestina adalah bentuk tuntutan keadilan global

Pendahuluan: Perspektif Global tentang Perjuangan Palestina

Perjuangan rakyat Palestina telah menjadi simbol ketidakadilan dan penindasan yang berlangsung selama puluhan tahun. Konflik yang terus berlanjut di Jalur Gaza dan Tepi Barat menyedot perhatian dunia, memunculkan berbagai opini dari akademisi, aktivis, dan pemimpin negara. Di tengah situasi yang kompleks ini, muncul pertanyaan besar mengenai efektivitas respons internasional dan bagaimana dunia mampu menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina. Artikel ini mengulas pandangan akademisi Inggris, Salman Sayyid dari Universitas Leeds, yang menyatakan bahwa perjuangan Palestina bukan hanya soal wilayah, tetapi juga merupakan simbol tuntutan keadilan global yang lebih luas.

Konferensi di Istanbul: Menegaskan Keadilan dan Solidaritas Internasional

Pada akhir Mei 2025, Istanbul menjadi pusat perhatian dunia dengan digelarnya konferensi internasional bertema “Reorienting Resistance”. Konferensi ini dihadiri oleh para akademisi dan peneliti dari berbagai negara yang membahas isu-isu terkait dekolonisasi, hak asasi manusia, dan solidaritas global. Dalam kesempatan ini, Salman Sayyid menegaskan bahwa situasi di Palestina mencerminkan kegagalan tata kelola global dan sistem internasional dalam menegakkan keadilan bagi umat Muslim dan rakyat yang tertindas. Ia menyatakan bahwa ketidakmampuan dunia untuk melindungi warga Palestina dari kekejaman menunjukkan perlunya reformasi besar-besaran dalam tatanan dunia saat ini, termasuk penguatan solidaritas lintas negara dan budaya.

Peran Akademisi Dunia dalam Menggugah Kesadaran Global

Salah satu fokus utama dari konferensi ini adalah meninjau ulang pengetahuan dan narasi yang selama ini diproduksi tentang Islam dan umat Muslim di dunia Barat. Sayyid menyoroti bahwa selama era Perang Dingin, konsep perlawanan terhadap penindasan semakin dimarjinalkan di media dan institusi akademik Barat. Padahal, perlawanan rakyat Palestina menunjukkan bahwa perjuangan melawan kolonialisme dan penindasan tetap relevan dan penting. Melalui forum-forum seperti ini, para akademisi berusaha memperkuat kerja sama lintas negara, menggeser perspektif sempit nasionalisme, dan membangun solidaritas transnasional untuk menciptakan dunia yang lebih adil.

Tantangan dan Peluang dalam Membangun Solidaritas Transnasional

Dalam konteks global, tantangan utama adalah ketimpangan kekuasaan dan pengaruh negara-negara besar yang sering kali mengabaikan hak-hak rakyat kecil. Sayyid menekankan bahwa meskipun banyak negara Islam telah meraih kemerdekaan formal, kedaulatan sejati masih sulit terwujud. Demokrasi yang sesungguhnya hanya dapat terwujud apabila pemerintah mampu mengambil keputusan secara independen tanpa tekanan dari kekuatan eksternal. Oleh karena itu, membangun solidaritas transnasional menjadi kunci utama dalam memperjuangkan keadilan dan mengatasi ketidakadilan yang bersifat sistemik.

Selain itu, konferensi ini membuka peluang untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan sosial. Melalui dukungan internasional yang lebih luas, termasuk peningkatan solidaritas dari negara-negara di Amerika Latin dan kawasan lain, diharapkan perjuangan Palestina dapat mencapai hasil yang lebih nyata dan berkelanjutan.

Pengaruh Konflik Palestina terhadap Tata Kelola Dunia dan Keadilan Internasional

Konflik Palestina secara langsung mencerminkan kegagalan sistem internasional dalam menegakkan prinsip keadilan dan hak asasi manusia. Banyak pihak menilai bahwa tatanan dunia saat ini terlalu dipengaruhi oleh kekuatan besar yang sering kali mengabaikan penderitaan rakyat kecil. Sayyid menambahkan bahwa selama ini, narasi dan kebijakan internasional lebih banyak berpihak pada kekuatan kolonial dan negara-negara pemilik kekuasaan, sehingga rakyat Palestina tetap menjadi korban ketidakadilan tersebut.

Selain itu, meningkatnya dukungan dari berbagai negara, termasuk yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, menunjukkan bahwa ada perubahan dinamika global yang mendukung perjuangan rakyat Palestina. Hal ini menegaskan bahwa perjuangan keadilan tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga memiliki dimensi global yang harus didukung secara kolektif.

Kesimpulan: Mewujudkan Dunia yang Lebih Adil dan Berkeadaban

Perjuangan rakyat Palestina adalah refleksi dari kebutuhan mendalam akan keadilan dan pengakuan hak asasi manusia di seluruh dunia. Melalui konferensi seperti di Istanbul, kesadaran global terhadap pentingnya solidaritas lintas negara semakin menguat. Para akademisi dan aktivis memiliki peran penting dalam menggeser narasi dan memperkuat kerja sama internasional untuk mengatasi ketidakadilan sistemik. Dunia harus bergerak lebih aktif dan komprehensif dalam menegakkan keadilan, termasuk memperkuat tata kelola global yang berbasis pada prinsip kemanusiaan dan kesetaraan.

Dalam konteks Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas Muslim dan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan, solidaritas internasional terhadap Palestina menjadi bagian dari nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang harus terus diperjuangkan. Melalui dukungan nyata dan partisipasi aktif, Indonesia dapat menjadi bagian dari kekuatan global yang mendorong perubahan positif menuju dunia yang lebih adil dan berkeadaban.

Scroll to Top